Soft Drink Bikin Kanker Pankreas

Anda suka minum soft drinks berjenis minuman bersoda? hati-hati! Konsumsi minuman soda yang berlebihan memang tidak baik untuk kesehatan. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan orang yang minum soda 2 kali atau lebih dalam seminggu memiliki risiko terkena kanker pankreas.

Peneliti mengungkapkan penyebab meningkatnya risiko kanker pankreas pada orang yang sering konsumsi minuman soda adalah karena kandungan gulanya yang tinggi. Analsis data yang dikumpulkan dari 60.524 orang dewasa memperlihatkan orang yang minum dua atau lebih minuman bersoda dengan kadar gula tinggi dalam seminggu, berisiko lebih besar terkena kanker pankreas dibandingkan orang yang jarang konsumsi minuman soda.

Namun peneliti tidak menemukan hubungan antara minuman jus dengan kanker pankreas. Hal ini dikarenakan kadar gula yang terkandung dalam jus tidak sebesar minuman soda. Diketahui dalam 20 gram minuman soda mengandung kadar gula sebanyak 65 gr.

Penelitian ini adalah yang pertama kali dilakukan di Asia untuk melihat kontribusi dari minuman soda terhadap kanker pankreas. Hal ini dilakukan karena gaya hidup orang Asia sekarang cenderung sudah mirip dengan orang Eropa dan Amerika.

Partisipan yang terlibat dalam studi ini mengonsumsi dua atau lebih minuman bersoda setiap minggunya. Selain itu juga dilihat faktor lain seperti merokok, minum alkohol, konsumsi makanan berkalori tinggi serta aktivitas fisik. Hasil temuan dari studi ini disesuaikan dengan faktor lain yang berhubungan dengan kanker pankreas yaitu konsumsi daging merah.

“Ternyata penyesuaian lain tidak mengubah hubungan antara minuman soda dan risiko kanker pankreas. Karena itu kami menduga gula dalam minuman soda sebagai pelakunya,” ujar Mark Pereira dari University of Minnesota’s divisi epidemiologi dan kesehatan masyarakat, seperti dikutip dari AFP, Selasa (9/2/2010).

Minuman bersoda sendiri telah memainkan peran terhadap perkembangan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dan hiperinsulemia (kadar insulin dalam darah melebihi jumlah normal). Insulin ini dihasilkan oleh pankreas untuk membantu mengatur kadar gula darah. Kandungan gula yang tinggi dalam minuman soda mempengaruhi kadar insulin, sehingga peneliti berpikir hal ini meyebabkan pertumbuhan sel pankreas yang tidak normal.

Kanker pankreas merupakan salah satu penyakit kanker yang fatal bagi orang dewasa, sebesar 5 persen pasien kanker pankreas tidak bisa bertahan hidup lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis.

Karena itu tak ada salahnya untuk mengurangi konsumsi minuman soda, karena sudah banyak penelitian yang menunjukkan bahaya mengonsumsi minuman bersoda yang terlalu banyak.

Peringkat Dan Ranking Universitas Di Dunia Dan Indonesia

Ranking dan Peringkat Universitas versi Webometrics Januari 2010.

Ini dia peringkat atau ranking Universitas di Indonesia versi Webometrics untuk periode Januari 2010.Adakah Universitas kalian masuk dalam daftar?Di posisi pertama diduduki oleh Universitas Gajah Mada,disusul Institut Teknologi bandung dan seterusnya



Dan inilah peringkat universitas Dunia.Peringkat pertama diduduki oleh Universitas Harvard.

Kebiasaan Sepele Yang Bisa Menyebabkan Otak Rusak

Otak adalah organ tubuh yang paling vital dan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Jika manusia diibaratkan sebuah komputer, otak adalah prosesornya. Tapi tanpa disadari, setiap harinya otak bisa mengalami kerusakan dari kebiasaan hidup sehari-hari.

Seperti dilansir Calorielab, Kamis (11/2/2010), otak manusia terdiri lebih dari 100 miliar saraf yang masing-masing terkait dengan 10 ribu saraf lain. Otak adalah organ tubuh vital yang merupakan pusat pengendali sistem saraf pusat.
Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.

Otak adalah penyalur energi terbesar bagi tubuh. Meski ukuran otak hanya sebesar 2 persen dari keseluruhan berat badan manusia, tapi seluruh kegiatan tubuh dikontrol olehnya. Artinya jika berat badan seseorang 60 kg, maka berat otaknya sekitar 1,2 kg. Hampir 75 persen otak manusia terdiri atas air.
Hanya sekitar 10% fungsi otak yang difungsikan oleh manusia, dengan demikian seharusnya masih banyak potensi otak yang belum diolah oleh manusia. Apalagi kekuatan kompetensi otak adalah sekitar 1013 – 1016 operasi per detik.

Untuk itulah otak perlu dijaga dan dirawat, jika tidak penyakit-penyakit yang merusak otak pun bisa terjadi. Seperti dikutip dari Healthmad, Kamis (11/2/2010), berikut ini 10 kebiasaan sepele yang menyebabkan otak menjadi rusak, yaitu :

1. Tidak sarapan
Mereka yang tidak sarapan akan memiliki kadar gula darah yang rendah. Hal ini akan memicu ketidakcukupan nutrisi pada otak padahal otak butuh nutrisi yang cukup untuk tetap bisa bekerja. Akibat kurang suplai nutrisi terutama glukosa, akhirnya kemampuan otak akan cepat menurun.

2. Makan berlebihan
Sikap yang terlalu berlebihan bisa mengeraskan pembuluh darah di otak yang akhirnya dapat menurunkan kekuatan mental.

3. Merokok
Semua orang tahu merokok itu tidak baik untuk kesehatan dan ada banyak dampak buruk yang dihasilkan bagi organ tubuh jika merokok. Khusus untuk organ otak, merokok bisa menyebabkan otak menyusut dan memicu penyakit pikun atau Alzheimer. Sel-sel saraf akan menyusut pada bagian hippocampus dan korteks depan yang berfungsi menyimpan ingatan.

4. Konsumsi gula berlebih
Terlalu banyak mengonsumsi gula akan mengganggu proses penyerapan protein dan nutrisi sehingga tubuh akan mengalami kekurangan gizi (malnutrisi) dan akhirnya mengganggu perkembangan otak.

5. Polusi udara
Otak adalah organ yang mengonsumsi oksigen paling banyak dari tubuh. Menghirup udara yang penuh polusi akan mengurangi suplai oksigen ke otak dan akhirnya mengurangi efisiensi otak dalam bekerja.

6. Kurang tidur
Tidur akan membuat otak berisitirahat. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama sama saja dengan membunuh sel otak perlahan-lahan karena otak terus dipaksa untuk tetap menyala padahal otak juga butuh istirahat.

7. Menutup kepala saat tidur
Tidur dengan kepala ditutup bantal misalnya, akan meningkatkan konsentrasi karbondioksida ke otak. Saat bernafas dengan kepala tertutup, karbondioksida hasil bernafas akan masuk kembali ke dalam tubuh dan hal itu sangat berbahaya.

8. Tetap bekerja dalam keadaan sakit
Memaksakan diri untuk bekerja atau belajar dalam kondisi sakit sangat tidak baik untuk otak dan akan merusak sel-sel otak.

9. Jarang berbicara
Percakapan akan membantu seseorang untuk terus mengaktifkan sel-sel otaknya, apalagi percakapan yang berbau intelektual. Orang yang jarang berbicara akan membiarkan sel-sel otaknya mati perlahan-lahan karena tidak pernah mengaktifkannya.

10. Jarang menstimulasi pikiran
Berpikir adalah cara paling baik untuk melatih otak. Kurang menstimulasi otak dengan berbagai hal akan menyebabkan otak menyusut. Sel-sel otak akan mati karena tidak ada sesuatu yang membuat otak berkembang.

Penyakit yang berhubungan dengan otak antara lain ketidak mampuan berkomunikasi (Asperger syndrome), trauma atau kerusakan batang otak (traumatic brain injury), keterbelakangan mental (Down syndrome), epilepsi, autisme, ganguan kejiwaan (psychiatric disorders), penyakit disorientasi otak (Alzheimer), kelainan otak kronis yang mengganggu pergerakan (Parkinson), kelumpuhan (Paralyses), kerusakan atau kematian sebagian otak (partial brain degenerative disorder), Szhizoprenia dan lainnya.

Pengobatan yang biasa diterapkan untuk penyakit-penyakit otak adalah menggunakan obat-obatan dan terapi psikis. Tapi kini peneliti dan para ilmuwan sedang giat mengembangkan teknik pengobatan terapi gen dan stem cell yang diyakini dapat memperbaiki neuron atau bagian otak yang telah rusak atau mati.

Selain itu, pengembangan virus tertentu yang telah dimodifikasi secara molekular juga menjadi alternatif baru yang sedang duji peneliti. Virus yang telah dilemahkan ini kemudian diinjeksi ke pasien dan selanjutnya akan bermanfaat memperbaiki sistem saraf yang rusak.

Mengapa Foto Einstein Menjulurkan Lidah


Mungkin Anda sering melihat foto Albert Einstein yang satu ini. Einstein menjulurkan lidah yang mudah kita temui di cover majalah, poster dan kaos. Foto tersebut diambil oleh fotografer (Arthur Sasse) pada 14 Mar 1951 di Princeton pada acara ulang tahun ke 72. Foto yang lengkap (aslinya) adalah Einstein sedang duduk di kursi belakang mobil bersama Dr Fank Aydelotte dan istrinya.

Mengapa Einstein menjulurkan lidah?

Yah, inilah pertanyaan banyak orang mengenai foto tersebut. Sebagian orang menganggap bahwa agar genius, maka kita harus mengeluarkan lidah dengan rambut yang acak-acakan. Hm…hanya mitos..
Sebenarnya pada saat itu, Albert Einstein dan Aydelotte baru saja pulang dari acara penghargaan Einstein. Meskipun Einstein sudah duduk di kursi mobil, masih saja reporter dan fotografer mengejar dia. Para wartawan berusaha menahan Einstein, dan Einstein berteriak : “Ini cukup. Ini cukup!”. Namun dasar wartawan, tetap saja mengajukan pertanyaan dan para fotografer terus mengambil gambarnya bersama kerabatnya. Ketika wartawan meminta kesediaan Einstein untuk mengabadikan foto ulang tahunnya, akhirnya iapun menjadi letih dan kesal, lalu ia menjulurkan lidahnya, dengan nada mengejek. Pada saat itu, Arthur Sasse sempat mengabadikan foto Einstein tersebut.

Meskipun demikian, Einstein sangat menyukai foto itu. Ia memotong foto tersebut, sehingga hanya tampak dia sendiri (tanpa memunculkan Aydelotte dan istrinya). Einsteinpun memperbanyak foto tersebut dan mengirim ke teman-temannya.