7 Cara Atasi Rasa Malu

Rasa malu adalah sebuah kombinasi dari kegugupan sosial dan pengkondisian sosial. Untuk mengatasi rasa malu ini, yang Anda butuhkan adalah belajar bersikap rileks dalam pergaulan sosial. Dibutuhkan usaha untuk mengarahkan diri Anda jauh dari terlalu berpusat pada diri sendiri, serta memberi diri Anda ruang untuk mempraktekan kemampuan bercakap-cakap. Dalam kebanyakan kasus, emosi yang memuncak dalam bersosialisasi membuat orang menanggapi berbagai kejadian dengan rasa takut. Untuk memulai mengurangi rasa malu, bagi Anda yang pemalu, ada beberapa hal di bawah ini yang mungkin dapat Anda praktekan.

1. Pikirkan tentang cara Anda merasa dan bertindak di sekitar orang-orang yang telah Anda kenal, dimana Anda bisa merasa nyaman dan bersikap spontan. Alihkan perasaan itu saat Anda bertemu kenalan baru, begitu pula dalam situasi yang membuat rasa percaya diri Anda memudar.

2. Hindari terlalu memperhatikan diri Anda sendiri. Tentu saja, Anda boleh sedikit memikirkan tentang bagaimana Anda akan melewatkan perbicangan dengan orang banyak, tapi jika seluruh fokus Anda tercurah pada kata-kata sendiri dan perasaan Anda, selanjutnya Anda akan mulai merasa gugup sendiri. Ingat-ingat apa yang dikenakan oleh orang lain dan buat catatan tersendiri, dengarkan apa yang mereka perbincangkan, bayangkan dimana mereka tinggal, buat sebuah garis besar atau ingat-ingat nama mereka. Hal ini bukan hanya memberi Anda bahan perbincangan, tapi juga mencairkan ketegangan dalam bersosialisasi dan membuat perasaan Anda lebih tenang.

3. Buat pertanyaan terbuka pada semua orang. Banyak orang yang lebih senang bicara tentang diri mereka sendiri, dan temukan sebuah topik yang membuat orang lain tertarik. Apa yang membuat mereka tertarik akan membuat perbicangan berjalan menyenangkan bagi semua orang. Selalu ajukan pertanyaan yang memungkinkan jawaban lebih dari ya/tidak.

4. Berhentilah percaya pada imajinasi Anda. Mungkin Anda pernah membuat gambaran tentang sebuah liburan yang menyenangkan dan pada kenyataanya jauh berbeda dari yang Anda bayangkan. Itu menunjukan beatapa tak dapat dipercayanya bayangan kita sendiri. Berhentilah memikirkan apa yang dipikirkan orang lain, karena apa yang dipikiran orang lain tentang Anda, belum tentu sama persis seperti bayangan Anda.

5. Berhentilah memikirkan 'segalanya atau bukan apa-apa.' Pemikiran 'pasti begini/pasti begitu' tertuang saat Anda mengalami emosi. Orang-orang yang sedang depresi, marah dan gelisah melihat kenyataan dari hal-hal ini dengan perbedaan yang ektrim. Bagi orang yang sedang marah 'Anda salah' dan 'mereka benar,' orang yang marah akan melihat dirinya 'gagal', sedang yang lain 'berhasil.' Jadi berhentilah berpikir kalau Anda mungkin telah mengatakan hal yang salah, atau orang lain akan membenci Anda. Saat Anda merasa rileks dalam pergaulan sosial, Anda juga akan mendapat lebih sedikit peringatan dari diri sendiri, karena dalam keadaan gugup, biasanya Anda akan mulai berpikir tentang segalanya atau bukan apa-apa.

6. Nikmati waktu Anda. Hindari mengatakan hal-hal tanpa berpikir terlebih dulu. Ajukan pertanyaan, dan jika mendapat pertanyaa. Anda dapat mempertimbangkan jawaban terlebih dahulu sebagai tanggapan Anda, jangan asal menjawab tanpa berpikir. Jawaban yang diluncurkan dengan perlahan merupakan cara bersikap santai.

7. Akhirnya, gunakan latihan hipnotis. Hipnotis merupakan cara tercepat untuk mengubah tanggapan instink/emosi Anda dalam setiap situasi. Hanya pikirkan bahwa pikiran dan tubuh Anda dalam keadaan rilek sewaktu bertemu orang baru. Sebenarnya, sewaktu Anda merasa santai seringkali Anda akan menemukan saat yang tepat untuk menerapkan hipnotis agar merasa lebih percaya dirisaat berhadapan dengan orang-orang baru, dan tentu saja pada titik ini rasa malu akan tersingkir dengan sendirinya.

Bagi Anda yang memiliki masalah dengan rasa malu saat bertemu dengan kenalan baru, dapat Anda mencoba tujuh tips yang kami sampaikan di atas. Dan semoga setelah itu Anda akan lebih percaya diri saat bertemu orang-orang baru dalam pergaulan sosial.

Mencapai Sukses Dengan Mengalahkan Kebiasaan Buruk

Berikut beberapa panduan sukses yang mungkin dapat membantu Anda menyingkirkan kebiasaan buruk dan menggantikannya dengan kebiasaan baik yang membawa kesuksesan.

- Untuk menemukan cara menghindari kebiasaan buruk dan karakter lemah, ada sebuah kekuatan yang sangat kita butuhkan, yaitu kekuatan pikiran. Melakukan perubahan tentu membutuhkan tindakan nyata, dan tindakan dapat terjadi karena dorongan dari pemikiran, Sebagai manusia, kita semua selalu dikuasai oleh keinginan primitif dan dorongan mendasar, namun inilah yang justru mengarahkan pikiran dan perhatian kita pada tujuan yang lebih tinggi dan lebih baik. Pemikiran menghasilkan ambisi dan pengejaran.

- Rasanya tak mungkin bagi kita untuk mengatasi kebiasaan buruk dengan melawannya. Karena, semakin kita melawan, kebiasaan itu semakin kuat menguasai kita. Satu-satunya cara menghindarinya bukan dengan melawan, tak peduli apa pun kebiasaan buruk itu, hanya dengan berkonsentrasi membangun kebiasaan baik yang Anda harapkan jadi cara jitu memotong kebiasaan buruk langsung dari akarnya.

- Saat kita memusatkan perhatian pada apa yang ingin kita lakukan, atau apa pun yang ingin kita wujudkan, pikiran bawah sadar kita akan berusaha mewujudkan dan membuat itu jadi nyata. Dengan melawan kebiasaan buruk, kita malah mendorong perhatian akan hal itu di bawah sadar kita. Dan itu akan jadi sebuah kesalahan fatal - yang tentu saja akan diikuti dengan kegagalan. Tapi, jika kita mengubah seluruh perhatian kita pada sesuatu yang lebih tinggi dan lebih baik, maka seluruh kekuatan bawah sadar kita akan mengarah pada tindakan. Dan dengan cara inilah kita dapat memulai proses mencapai kesuksesan.

- Mungkin kita pernah berusaha mati-matian untuk melakukan sebuah perubahan dalam kebiasaan buruk kita, tapi hanya berakhir dengan kegagalan. Yang sebenarnya, keinginan kita akan berakhir tanpa harapan jika tidak diikuti dengan dukungan dari kekuatan pikiran bawah sadar kita. Pemikiran bawah sadar ini dapat dapat berasal dari imajinasi, tapi imajinasi juga tak dapat dipaksakan dalam pikiran bawah sadar. Keinginan kita seharusnya tak digunakan untuk melawan kebiasaan buruk yang ingin kita ubah. Tapi dengan keinginan kita ini kita dapat membangkitkan dan menarik pemikiran bawah sadar kita pada sesuatu yang lebih tinggi dan lebih baik. Yang sebenarnya, pikiran bawah sadar kita tak peduli pada kebiasaan yang kita lakukan. Ini hanya soal kesanggupan kita untuk melakukan kebiasaan baik sama halnya dengan kebiasaan buruk yang telah melekat dalam diri kita. Kita lah yang menentukan nasib kita sendiri, yakni dengan mengontrol imajinasi dan pemikiran kita. Arahkan seluruh pikiran, dan fokus pada hal-hal baik yang ingin Anda lakukan untuk mengubah kehidupan Anda. Biarkan pikiran bawah sadar Anda membantu Anda membangun semua kebiasaan baik diharapkan dapat mendorong kesuksesan.

- Membangun kekuatan pikiran bawah sadar dengan imajinasi memang jadi alat penting untuk membuat perubahan ini. Tapi satu hal lagi yang juga penting adalah melakukan tindakan. Banyak orang yang menggunakan keinginan dan harapan mereka untuk menghilangkan kebiasaan buruk dan menggantikannya dengan kebiasaan baik. Tapi semua itu tak berguna jika tak disertai tindakan yang benar. Yang harus Anda lakukan dalam hal ini adalah melakukan tindakan secara terus-menerus hingga menjadikan itu sebuah kebiasaan.

- Saat kita merancang untuk menggantikan pikiran negatif jadi pemikiran positif, mengganti kebiasaan buruk jadi kebiasaan baik. Pada awalnya, mungkin Anda akan merasa tak nyaman dengan perubahan ini. seperti misalnya seseorang yang tak terbiasa membersihkan gigi pada malam hari, akan terasa tak nyaman saat harus mengubah kebiasaan ini. Tapi akan berbeda saat Anda sudah terbiasa melakukannya. Seperti seseorang yang dulu biasa jorok, saat sudah membiasakan diri hidup bersih dan rapi, akan merasa tak nyaman jika harus berkotor-kotor. Aturan yang sama berlaku dalam segala hal penting dan kebiasaan dalam kehidupan ini.

- Mengalahkan kebiasaan yang sudah melekat pada kita hampir sepanjang hidup memang bukan perkara mudah. Dan cepat atau lambat berbagai godaan akan menghalangi Anda untuk melakukan sebuah perubahan, sesekali Anda mungkin mengalami kekalahan. Jika itu terjadi, yang terpenting adalah jangan memberi perhatian pada kekalahan itu. Sebaliknya, segeralah memulai kembali, dan buat catatan tentang kegagalan Anda kali ini, yang tentu bisa dijadikan sebagai pengalaman. Dorong diri Anda kembali untuk mencapai apa yang Anda ingin raih. Jika Anda bersedia untuk terus gigih dan kegigihan itu akan jadi sebuah kebiasaan.

Sambut Kritikan Dengan Tenang

Tak seorangpun di dunia ini yang senang dikritik, apalagi jika Anda sudah bersusah payah mengerjakan tugas atau pekerjaan, mendadak tim atau rekan Anda berkeberatan dan memberikan kritikan tak mengenakkan. Tapi kadang kita butuh kritikan karena dengan cara ini bisa membuat kita jadi lebih baik. Terkadang mendengar kritik memang menyakitkan hati, tapi jangan khawatir ada cara untuk membuat Anda berbesar hati dalam menerima kritikan.

  • Tunjukkan pada orang yang mengkritik kalau Anda mendengarkan kritikannya dengan mengangguk atau tanda verbal lain yang diketahui.
  • Mintalah lebih banyak informasi tentang komentar pengkritik sambil membuat diri Anda lebih tenang. Lihat dari segi positif dari kritik yang diberikan.
  • Berikan tanggapan balik dengan perspektif Anda.
  • Cari kesamaan antara perspektif Anda dan pengkritik, dan bangun kesamaan ini
  • Tanyakan pendapatnya tentang pandangan Anda.
  • Ungkapkan pendapat Anda dengan cara lain.
  • Tunjukkan niat Anda untuk berkompromi. Lihat dari sisi keberatan si pengkritik dan beri tanggapan tentang bagaimana Anda akan menyelesaikan perbedaan ini. Tanyakan pendapatnya tentang solusi tersebut.
  • Ingat Anda tak selalu bisa menyenangkan orang lain. Tanyakan pada diri sendiri apa pendapat pengkritik ini benar, atau hanya pendapat orang yang tidak dapat Anda senangkan

Misteri Di Balik Senyum Pria Berjenggot

Prolog :

Aku tidak pernah nge-fans dengan penampilan lelaki berjenggot atau ber-brewok, bagiku, lelaki dengan jenggot selalu mengingatkan kisah jawara di film-film tempoe dulu ataupun cerita tentang bajak laut, atau sosok Rhoma Irama atau saat ini : sosok Syekh Puji... somehow men wear beards simply not my taste, pardon my language ... namun, olala ... little did I know jika suatu saat aku bertekuk lutut dan membuat hatiku jatuh mutlak dengan pria berjenggot plus brewok...

Beberapa tahun terakhir konotasi pria dengan penampilan full jenggot aka brewokan identik dengan orang-orang dibalik serangan terorisme dan militanisme yang pantas diwaspadai. Tidak heran jika masyarakat sangat sensitif dengan issue pria berjenggot. Rasa curiga yang acap kali tidak berdasar sering merugikan pihak-pihak yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan aksi terorisme atau militanisme tetapi kebetulan mempunyai something in common yaitu : jenggot.

Beberapa aksi kekerasan yang terjadi belakangan ini juga selalu secara kebetulan atau tidak dikaitan dengan oknum-oknum berjenggot. Dan malangnya oknom-oknum berjenggot ini di Indonesia makin marak sebagai identitas pemeluk agama mayoritas yaitu Islam. Dengan demikian secara tidak langsung, teori yang berkembang menggiring kepada kesimpulan bahwa : pria berjenggot adalah teroris dengan kata lain yaitu : Islam. Phobia dengan pria berjenggot makin menjadi.

Dan tentu hal ini tambah membuat masyarakat umum makin alergi dengan para pria yang memiliki jenggot. Belum lagi kasus Syekh Puji yang bikin gemes berbagai kalangan dengan trade marknya yang lagi-lagi adalah jenggot. Jenggot sudah bergeser makna, dari penambah kenjantanan serta wibawa kaum jawara tempoe dulu, atau para bintang film era Charles Bronson, atau Sean Conery, dewasa ini sudah menjadi simbol teroris atau militanisme.

Bagi sebagian laki-laki, memelihara kumis dan jenggot dianggap sebagai pendongkrak wibawa dan menambah rasa maskulin, ada juga yang beranggapan dengan memelihara jenggot menambah kharisma, dan teori ini dalam kenyataannya banyak dipraktekkan oleh kaum Adam di belahan bumi manapun, termasuk salah seorang pedangdut beken Rhoma Irama yang bangga dengan brewoknya.Nothing wrong with that. Di lain pihak ada juga sebagian lelaki yang anti memelihara kumis maupun jenggot dan memilih tampil kelimis, karena menganggap jenggot atau brewok akan terkesan kumuh dan pria-pria ini akan rajin mencukur kumis dan brewoknya hampir setiap hari, demi mencapai level 'keklimisan'. Dan nothing wrong with that either. Berjenggot atau klimis syah-syah saja.

Di sebagian kelompok masyarakat lain, memelihara jenggot merupakan bagian dari identitas suatu kelompok tertentu, misalnya sebagian kecil umat muslim yang mempercayai memelihara jenggot merupakan sunnah dari Rasul, atau kaum Sikh yang merupakan identitas khusus agama Sikh. Lepas dari kelompok agama Islam maupun Sikh yang terikat dengan suatu kebiasaan dan adat maupun contoh, ternyata banyak juga kelompok lain (baca : agama lain) yang juga memelihara jenggot, seperti para Rabbi dan Kristen ortodox. Demikian juga kaum awam yang don't belong to those groups.

Seperti para ilmuwan maupun negarawan di berbagai negara dari China sampai USA, ingat trade mark : the late president Abraham Lincoln dengan brewok lebatnya. Bahkan jenggot juga akrab di kalangan seniman, katakan dari pelukis Affandi jika di Indonesia sampai John Lennon maupun Jim Carrey dan lain-lain. Atau banyak juga para pria memelihara jenggot simply karena berpikir akan look good atau ingin tampil beda dari biasanya dengan jenggot maupun kumis.

Trend memelihara jenggot baru-baru ini juga melanda kaum Hollywood dan footballer, sang heart throbs seperti David Beckham dan Brad Pitt yang mengejutkan para penggemarnya dengan tampil full brewok. Tampilan kedua bintang yang full jenggot memang tampak lain, bagi yang menyukai pria berjenggot akan menganggap mereka tambah ganteng dengan jenggot dan kumisnya, namun bagi yang lebih suka pria kelimis tentu menyesali tampilan baru mereka. Entah apakah saat ini mereka sudah mencukur jenggotnya apa belum, aku tidak tahu. Konon tampilnya kedua bintang tersebut yang full jenggot dan brewok mendapat banyak protes dari para penggemarnya yang lebih suka melihat DB maupun BP tampil kelimis dan muluz.

Berbicara masalah selera tentang pria memang akan sangat bervariasi. Tentu dari sekian KoKiers wanita, ada yang suka dengan pasangannya tampil dengan jenggot, ada pula yang lebih suka pasangannya tampil kelimis. Ada teori yang mengatajan bahwa : Konon pria berjenggot dianggap lebih menggairahkan dan lebih menjanjikan dalam urusan ranjang bergoyang. Bagi wanita yang suka dengan pria berjenggot menganggap bahwa jenggot adalah mahkota bagi kaum pria dan sangat menggairahkan, tidak aneh jika banyak kaum Adam yang mempercayai hal ini akan bangga dengan jenggotnya. Dan dengan tampil full jenggot dipercaya akan manambah kejantanan.

Tentu tidak demikian bagi wanita penyuka pria kelimis. Aku sendiri, lebih 'turn on' dengan pria kelimis tanpa kumis maupun jenggot, walau tetap suka juga melihat pria berwibawa dengan kumis tipis dan pria berjenggot model goatee. Dan karena termasuk golongan yang lebih menyukai pria kelimis, maka jika melihat suami si Mister Paijo jika dua hari tidak bercukur, aku sudah mulai 'nagging'. Bagiku pipi yangsmooth dan kinclong bikin tambah greng.

Di lain pihak, aku sangat suka pria dengan dada berbulu. Aku ingat mitos yang banyak beredar di masyarakat Jawa khusunya yang berkaitan dengan jenggot dan brewok, konon , jika seorang gadis disuruh menyapu lantai atau halaman tidak bersih maka kelak akan mendapatkan suami yang brewokkan. Dulu aku begitu percaya dengan hal ini, dan somehow, ( note : tanpa bermaksud mendiskrditkan pria brewokan tetapi simply bukan pengagum brewok saja) melihat sosok Rhoma Irama yang full brewok membuat bulu kuduk berdiri alias tidak membuat greng melainkan rasa 'enggan' jika mendapatkan pria dengan full brewok, aku akan hati-hati sekali kalau disuruh menyapu lantai. Always made sure everything was clear.

Di lingkungan tempat aku kerja, ada beberapa lelaki India yang semuanya adalah penganut agama Sikh yang mana jenggot hukumnya wajib atau hampir wajib. Namun dari lima orang di tempat aku kerja, mereka semua saat ini sudah tampil kelimis atau hampir kelimis semuanya, walau dari hasil omong-omong dengan mereka, saat pertama kali menginjakkan kaki ke Australia, mereka full jenggot dan kumis dan saat mereka kuliahpun mereka masih setia berjenggot dan memakai turban penutup kepala khas penganut Sikh. Dan ketika kutanya kepada beberapa wanita india kenalan yang juga penganut Sikh tentang pasangan mereka yang full brewok, mereka mengatakan : bahwa sangat enjoy dan senang sekali jika suami mereka tampil full brewok, dan akan merasa aneh jika suami mereka tidak memakai turban dan tampil kelimis.

Dari hasil omong-omong dengan mereka pula, dikatakan bahwa masyarakat Sikh memang benar sebagian besar memelihara jenggot . Menurut kepercayaan kaum Sikh, rambut termasuk jenggot adalah anugerah Tuhan yang tidak boleh dipotong. Namun kaum muda urban apalagi yang sudah lama tinggal di luar negeri menganggap jenggot dan turban sudah irrelevant lagi. Di Punjab India sebagai kantong kaum Sikh, yang mayoritas penduduknya adalah penganut Sikh sering dianggap sebagai kaum separatis di negaranya. Saat ini sekitar 15 juta pemeluk Sikh di India yang mana sebagian besar masih memelihara teguh kepercayaan untuk tidak mencukur jenggot.

Di Indonesia sendiri, masalah jenggot seperti yang telah aku singgung di awal tulisan ini, bahwa kehadiran pria full jenggot lebih sering dicurigai sebagai teroris, malah baru-baru ini, sempat menjadi berita nasional ketika pemerintah daerah di beberapa tempat wanti-wanti kepada masyarakat untuk lebih awas dengan pria berjenggot dan segera melaporkan ke pihak yang berwajib jika menganggap perilaku pria berjenggot tersebut dianggap mencurigakan. Jenggot secara dratis mengalami penurunan makna. Pria berjenggotkudu dihindari karena siapa tahu pria berjenggot tersebut ada hubungannya dengan tindakan teroris.

Himbauan seperti ini tentu saja sangat merugikan kaum pria berjenggot lainnya yang tidak ada hubungannya dengan teroris, di suatu media on line, aku membaca sebuah surat terbuka dari perwakilan pria berjenggot (baca : muslim yang memelihara jenggot dengan alasan mengikuti sunnah rasul) yang ditujukan kepada segenap warga Indonesia yang menekankan keberatannya atas stigma pria berjenggot yang selalu diidentikkan dengan teroris. Ungkapan dari surat pembaca tersebut sungguh menarik untuk disikapi oleh masyarkat supaya tidak asal tuduh bahwa pria dengan jenggot adalah teroris walau fakta lebih sering berbicara bahwa para 'teroris' memang berjenggot. Malang benar nasib pria berjenggot yang memelihara jenggot hanya untuk menjalankan kepercayaanya.

Hal ini rupanya tidak saja terjadi di Indonesia saja namun juga di New Delhi maupun di China. Seorang pelajar muslim di New Delhi beberapa waktu lalu memenangkan perkara mempertahankan jenggotnya ketika dia diancam akan dikeluarkan dari sekolah jika tidak mau mencukur jenggotnya. Padahal di New Delhi sendiri nota bene yang memelihara jenggot bukan saja kaum muslim namun juga kaum Sikh. Sementara di China ada razia pria berjenggot karena dianggap penampilan pria berjenggot mengganggu pemandangan. Duh......!!

Hacker intai pemakai BlackBerry

Jakarta - Peneliti makin banyak yang mengingatkan potensi bahaya BlackBerry. Konferensi di Kuala Lumpur bahkan menunjukkan cara menjadikan perangkat itu sebagai alat penyadap.

Dalam konferensi itu, peneliti menunjukkan cara memata-matai pengguna BlackBerry termasuk mendengarkan percakapan telepon, mencuri daftar kontak, membaca pesan SMS, mengambil dan melihat foto, dan mencari tahu lokasi handset melalui GPS.

Sebenarnya peneliti keamanan menyatakan BlackBerry adalah salah satu smartphone yang paling aman. Peneliti di ZenConsult, Sheran Gunasekera mengatakan bahkan dalam beberapa hal keamanan BlackBerry lebih baik daripada iPhone.

"Tidak ada cara teknis untuk menghacking BlackBerry, itu tidak mungkin," kata Gunasekera, dalam presentasi di konferensi keamanan Hack In The Box di Kuala Lumpur. "Itu terlalu aman. Jadi kita harus mengandalkan rekayasa sosial," timpalnya.

Bagi hacker, rekayasa sosial merupakan seni untuk menipu seseorang agar menginstall spyware atau mendownload malware dari internet ke PC atau handsetnya. Salah satu cara untuk menarik perhatian para pengguna BlackBerry adalah dengan menawarkan aplikasi gratis. Aplikasi itu tampak seperti permainan atau perangkat lunak biasa, namun pada kenyataannya membawa muatan berbahaya.

Seperti beredarnya software kecil yang mampu menyembunyikan dirinya sendiri dan tidak tampil pada menu aplikasi BlackBerry. Aplikasi itu tidak mencolok karena tidak mengambil banyak ruang memori, serta tidak menggunakan banyak daya proses. Namun seorang hacker bisa melakukan banyak hal dengan software itu.

Sementara orang-orang cenderung menempatkan banyak data pribadi pada BlackBerry. Padahal kata Gunasekera spyware pada BlackBerry itu bisa mencegat panggilan telepon, serta mengizinkan hacker mendengarkan pembicaraan termasuk rapat-rapat penting.

“Hacker juga bisa membuat program spyware agar kamera handset misalnya mengambil gambar setiap 10 detik untuk mengetahui lokasi korban,” katanya.

Salah satu contoh penyebaran spyware besar-besaran pada BlackBerry adalah di Uni Emirat Arab. Download yang disediakan pada 145.000 pelanggan BlackBerry Etisalat Juni lalu, ternyata mengandung spyware. Beruntung spyware itu berhasil terbongkar karena perangkat lunak itu ternyata menguras baterai BlackBerry .

Namun produsen BlackBerry Research In Motion (RIM) lepas tangan menyangkut masalah itu. "Sumber-sumber independen telah menyimpulkan aplikasi software itu sebenarnya tidak dirancang untuk meningkatkan kinerja BlackBerry, melainkan untuk mengirim kembali pesan yang diterima ke sebuah server," ungkap RIM.

Lalu bagaimana menghindari program berbahaya ini? Gunasekera menawarkan sejumlah saran untuk membantu orang agar BlackBerrynya aman. "Jangan sembarangan menginstall perangkat lunak," katanya. "Dan yakinkan terlebih dulu sebelum melakukan instalasi dan membatasi jumlah perangkat lunak pada BlackBerry."

Ia juga menyarankan untuk tidak meminjamkan smartphone ke orang lain. Selain itu pemilik perlu belajar dan mengatur aplikasi default di BlackBerry. Terakhir selalu mengaktifkan password. "Ini adalah hal minimum yang dapat dilakukan dalam kasus perangkat hilang atau dicuri," katanya.